Selasa, 19 Juni 2012

Bahan Kotbah " Doa yang mengerakkan hati Tuhan "

DOA YANG MENGERAKAN HATI TUHAN
Tidak semua doa Allah langsung memberikan Jawaban saat kita berdoa, tetapi kita akan melihat bagaimana pengalaman  orang – orang yang ada disekitar Tuhan Yesus memperoleh jawaban atas masalah mereka. Dan Tuhan memberikan jalan keluar saat ada masalah. Pertanyaannya  Doa yang bagaimana bisa mengerakan Hati Tuhan.
1. Doa dengan Iman/ Perkataan (yun  rhma phistis ( Mat 9 : 21 band, Roma 10 : 8 )
   ‘ Asal ku jamah saja jubahNya aku akan sembuh “  ini adalah perkataan iman atau firman iman
Firman iman atau perkataan iman adalah perkataan yang positif yang bisa menyentuh Hati Tuhan.
2. Perkataan yang memposisikan sebagai bawahan atau hamba (yun ikanov  Mat 8 : 8 – 9 )
‘ Tetapi jawab perwira itu kepadaNya ‘ Tuan, aku tidak layak menerima Tuan dirumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.
3. Perkataan yang disertai dengan tangisan (yun kradzo  Mark. 10 : 48; 51 )
” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. namun semakin keras ia berseru : “  Anak Daud kasihanilah aku !” Tanya Yesus kepadanya : ” Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu “
4. Perkataan penuh penyesalan ( Luk 15 : 21 )
“Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. “
5. Perkataan yang penuh kerendahan ( Mat 15 : 27 )
‘Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
seperti tertulis ” … orang yang rendah hati dikasihNya ” Amsal 3: 34b
Jika berdoa dengan benar yaitu berkata – kata positif  dengan hati yang hancur sebagi bentuk kerendahan hati kita disertai dengan ratap tangin maka itu akan mengerakkan hati Tuhan untuk memberikan jawaban atas pergumulan kita .

Senin, 18 Juni 2012

Resume Krisis Tengah Umur F. Hamma SJ



KRISIS TENGAH UMUR
F. Hamma SJ

Tengah Umur
1.Usia sekitar 14-19,20,21 tahun merupakan tahap krisis identitas
2.Biasanya ini suatu tahap yang penuh dengan keributan dan disusul dengan tahap yang cukup  tenang antara 22-28 tahun.
3. Antara 32-38 tahun terjadi konsolidasi
4.antara 38-40 tahun mulai suati krisis lagi
Faktor yang muncul dan membingungkan
1. mereka merasa lesu, letih, capai
2. mereka merasa tak berdaya
3. mereka merasa usang
4.mereka merasa sepi
5. merasa gelisah, resah, prihatin, tak tenang
6.Oleh karena tidak berdaya, timbul rasa marah besar, khususnya marah terhadap pimpinannya, terutama Pimpinan rumah, juga Provinsal

Tahap-tahap pemurnian
1. Shock dan penyangkalan.
2. Merasa “sakit” dan merasa marah
3. Menjadi sakit
4. Panik dan takut
5. Merasa salah dan menuduh diri
6. Depresi-sepi
7. “Re-entry”
8. Harapan baru dan damai
9. Peneguhan

Cara menangani proses ini secara konkret
1. Intregasi
Selama sekian banyak tahun kita tidak mempunyai banyak waktu untuk betul-betul mengadakan refleksi dan revisi
2. Be myself
Artinya: kita unik, diri kita unik. Tidak ada dua orang persis sam seperti kita di seluruh dunia ini
3. Real
dapat mencapai dengan kemampuan kita yang konkret,yang real
4. Masih dalam proses

Terimalah bahwa diri kita masih dalam proses dan proses itu belum cukup.
            Secara rohani hal ini menarik, karena dalam bimbingan seseorang yang berani be oneself, real dan berani menerimabahwa masih dalam proses orang itu biasanya bisa berdoa dengan lebih mudah karena dia santai.

Rabu, 13 Juni 2012

Resume Krisis Tengah Umur Jim and Sally Conway


KRISIS TENGAH BAYA
JIM dan Sally Conway

            Usia Tengah Baya : Krisis atau Masa Transisi /
Rasa frustrasi  dan kebingungan, terutama mulai menjadi kritis antara usia 36 sampai 39 tahun.
Apa yang Dimaksud dengan Usia Tengah Baya?
            Pada umumnya, usia tengah baya mulai terjadi pada usia tiga puluh  tiga sampai tujuh puluh tahun.
            Tengah baya merupakan suatu waktu dalam hidup dimana terjadi banyak   peristiwa besar yang memaksa kita untuk mengadakan penataan kembali. Penilaian kembali ini diadakan bukan hanya karena seseorang memasuki  usia 36 atau 39 tahun, bukan juga karena kehidupan pernikahan  menjadi tawar atau karena mengalami suatu kehilangan yang   menimbulkan trauma dalam kehidupan. Penataan kembali ini tampaknya terjadi karena adanya satu gabungan faktor-faktor berikut yang bertemu dalam usia tengah baya.

Stres apakah yang dimaksud di sini?
  1. Pandangan kebudayaan kita saat ini mengenai pemuda dan usia.
  2. Situasi pernikahan yang tidak bahagia atau hampir tidak hadirnya suatu kehidupan pernikahan.
  3. Krisis usia tengah baya dari teman hidup kita sendiri.
  4. Tuntutan dari anak-anak dan keinginan mereka yang semakin  bertambah.
  5. Prioritas karier.
  6. Penumpukan kehilangan traumatis seperti: kematian, sakit, atau  menjadi tua.
  7. Desakan dari dalam diri kita agar mewujudkan impian hidup kita.
  8. Keharusan untuk menilai kembali masa lampau dan merencanakan masa yang akan datang.
  Bagaimana Perbedaan Laki-laki dan Perempuan dalam Usia Tengah Baya?
           
             Dalam usia tengah baya, laki-laki dan perempuan sangat mirip dalam  beberapa bidang: Keduanya dipengaruhi tekanan kebudayaan mengenai   masa muda dan keduanya menyadari akan tubuh mereka yang semakin tua.

  Akan tetapi mereka jelas berbeda dalam beberapa bidang.

  1. Karier
            Seorang pria yang memasuki usia tengah baya bertanya, "Mengapa saya   harus bekerja? Apa yang telah saya capai dalam hidup saya? Bagaimana   saya dapat memperlambat atau mengarahkan kembali tenaga saya untuk   mengalami karier yang lebih berarti?" Tetapi wanita tengah baya akan   bertanya, "Kapan saya dapat mulai bekerja? Bagaimana saya dapat
  mengembangkan karier saya?" Ia memikirkan kemungkinan bersekolah   kembali guna meraih gelarnya. Ia memikirkan untuk dapat mengikuti seminar-seminar. Singkatnya, ia sungguh-sungguh mulai berkembang   dengan cita-cita kariernya.

  2. Keintiman
             Seorang pria bersikap intim pada awal pernikahannya untuk mengokohkan pernikahannya, tetapi kemudian konsentrasinya beralih pada kariernya, yang telah menjadi pusat hidupnya sepanjang tahun ketika anak-anak masih berada di rumah. Tetapi pada waktu ia  memasuki saat krisis usia tengah baya, ia mulai memikirkan hubungan  antarpribadi yang telah hilang, terutama hubungannya dengan anak- anaknya. Ia juga menghendaki agar istrinya menjadi pacar dan  kekasihnya, bukan hanya sekadar seorang ibu dan pengelola rumah   tangga saja.
          Wanita tengah baya sering menukar keintiman dengan sikap yang tegas. Ia melihat dengan jelas ke mana ia menuju dan mulai mencapai  sasarannya. Kadang-kadang, wanita tengah baya yang berorientasi pada   sasaran mengorbankan beberapa kualitas keintiman yang sebelumnya   dilakukan untuk mencapai sasaran hidupnya. Mungkin ia kembali   mengikuti kuliah secara penuh sebagai seorang mahasiswa. Ini   merupakan waktu yang sempit dan jika ia terlalu letih pada akhir   hari itu dan tidak dapat berbicara lagi -- maka pembicaraan harus   ditunda sampai keesokan harinya lagi.
      
  3. Sikap tegas
        Pria usia tengah baya yang selama ini menjadi pemegang kemudi dan   pendorong, dalam sebagian besar dari kehidupan pernikahannya, kini   mulai mundur ke belakang, mulai bersenang-senang, dan mulai   menikmati beberapa hal yang telah dicapainya.Ia menghendaki masa  liburan yang lebih banyak, "Marilah kita keluar kota untuk berakhir   pekan lebih lama sedikit", "Marilah kita sedikit bersantai."
          Wanita tengah baya melakukan yang sebaliknya. Ia berkata, "Saya   ingin kembali kuliah. Saya ingin maju terus. Segala sesuatu akhirnya   tiba ke tempat di mana saya mampu bergerak maju. Marilah kita   bergerak maju.
        Pandangan terhadap keluarga. Pada awal usia tengah baya pria melalaikankeluarganya sementara ia memusatkan pada kariernya.  Sekarang ia sedang menghadapi rasa penyesalan yang dalam dan merasa bersalah, karena ia berharap untuk dapat mengalami kembali sebagian
dari saat-saat itu. Tomy berkata, "Saya benar-benar berhasil sebagai seorang usahawan, tetapi pada waktu saya menuju proses keberhasilan   itu, saya kehilangan anak-anak saya."
            Wanita usia tengah baya telah memakai sebagian besar waktunya dengan keluarganya. Sekarang ia telah siap menghadapi suatu tantangan baru   dalam hidupnya. Ini tidak berarti bahwa ia tidak mempedulikan  keluarganya, tetapi keluarga sekarang tidak menduduki tempat yang   terlalu penting dalam hidupnya.

  4. Seksualitas
            Selama masa usia tengah baya, kapasitas seksual seorang pria menjadi   perhatiannya yang terutama. Nafsu seksualnya sekarang lebih lambat   ketimbang dahulu ketika mencapai puncaknya pada masa remajanya; ia memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai ereksi dan  berejakulasi. Tetapi seorang pria pada usia empat puluhan adalah seorang kekasih yang jauh lebih efektif. Ia memahami kebutuhan   istrinya dengan lebih utuh dan nafsu seks yang lebih lambat   menyebabkan hubungan seksualnya lebih memuaskan.

            Sebaliknya, kebanyakan wanita usia tengah baya, sedang mengalami suatu kebangkitan seksual yang baru. Dorongan seksualnya yang   bertambah menyebabkan mereka lebih tegas, mengalami frekuensi orgasme yang lebih banyak dan mengalami orgasme ganda dalam tempo   yang lebih pendek. Dengan perkataan lain, wanita usia tengah baya sungguh-sungguh sedang memasuki masa puncak kehidupan seksualnya.

  5. Pandangan terhadap kematian
          Pada usia empat puluhan terjadi kenaikan yang tajam dari jumlah pria yang meninggal secara mendadak, misalnya karena sakit jantung. Pria mulai memikirkan kehidupan dan kematian -- memikirkan sampai usia berapa ia akan hidup -- berapa lama lagi ia masih memiliki waktu  untuk menyelesaikan kewajibannya -- apa yang benar-benar penting dalam hidupnya. Ia sedang menghadapi kematiannya sendiri.
            Akan tetapi seorang wanita usia tengah baya tidak terlalu memikirkan tentang kematian. Wanita cenderung untuk hidup lebih lama dan  kematian mendadak karena penyakit jantung dan penyakit-penyakit yang lain tidak akan dialami oleh seorang wanita sampai ia melampaui masa menopause. Jadi, di satu pihak, pria sedang memikirkan kematian dan
bertanya-tanya kapan hidupnya akan berakhir, sementara istrinya  berkata, "Bagi saya, hidup baru saja dimulai."

  Apakah Perlu Terjadi Suatu Krisis?
            Ada orang yang bertanya apakah bedanya antara masa peralihan usia   tengah baya dengan krisis usia tengah baya. Masa peralihan berarti  seseorang beralih dari satu tahapan kehidupan ke tahapan lain. Peralihan terjadi beberapa kali dalam kehidupan kita, seperti   beralih dari masa kanak-kanak menjadi remaja atau dari pertengahan dewasa menjadi orang dewasa yang matang. Masing-masing perubahan ini jika dimengerti secara tepat dan direncanakan, dapat terjadi tanpa  mengalami rasa tertekan secara berlebih-lebihan.
              Akan tetapi, apabila timbul beberapa faktor stres pada waktu yang sama dengan terjadinya peralihan tersebut, maka dapat terjadi suatu   krisis.
              Setiap pria dan wanita akan melewati peralihan dari masa dewasa muda  menjadi masa dewasa tengah baya. Tidak semua akan mengalami suatu  krisis. Tetapi, penelitian kami menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga wanita dan kira-kira 75 sampai 80 persen dari pria di  Amerika Serikat mengalaminya. Ini berarti bahwa selama jangka waktu tertentu mereka tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Akhirnya, mereka mengadakan penilaian secara luas terhadap arah kehidupan mereka yang menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai dan apa yang
ingin dicapai.

Seorang Pria Tengah Baya
Stess yang dialami pria tengah baya :
1. Tingkat produksi hormonnya mulai menurun
2. Kekuatan seksualnya berkurang
3. Anak-anak mulai meninggalkannya
4. Orang tua sekarat
5. Prospek pekerjaan mulai menyempit
6. Teman-teman mulai kena serangan jantung
7. Masa lampau dibanyiri kabut pikiran yang tak menjadi kenyataan
8. Kesempatan tidak diraih
9. Kemampuan tidak terpenuhi dan
10. Masa depan dihadapkan dengan kematian sendiri.

yang dianggap musuh pria tengah baya adalah :
1. Tubuhnya
            Kulit yang mulai mengelambir terlihat jelas di cermin.
2. Pekerjaannya
            Seorang pria beranggapan pekerjaannya tidak memuaskan dengan alasan minat, nilai-nilai, sasaran, dan kemampuannya tidak cocok dengan apa yang dilakukannya dalam pekerjaan.
3. Istri dan keluarganya
            Sebuah keluarga memerlukan rumah yang besar, mobil yang banyak, dan mungkin pengeluaran biaya dibanding masa lain.
4. Allah
            Pria tengah baya memandang Allah sebagai biang keroknya. ia menggambarkan Allah dengan wajah yang kejam dengan sedang bermusuhan  dengannya.

Reaksi Pria Baya terhadap Anggapan Musuh-musuhnya
1. Menarik diri
            Untuk melepaskan ketenggangnya dengan menarik diri
2. marah
            Pria tengah baya berpikir akan merasa baik jika ia dapat memukul sesuatu. Marak tanpa alasan yang jelas. ia marak dirinya, masyarakat, orang-orang tertentu dan Allah.
3. Citra baru
            Cara lain yang dilakukan untuk melarikan diri  oleh pria tengah baya adalah berganti penampilan.
4. Berhenti Bekerja
            Berhenti bekerja dianggap salah satu untuk mengundurkan diri.
5. Cinta baru
            Ada yang merasa kehilangan  potensi dan kejantannya, maka ia melai berangan-angan dan melamun.

Seorang wanita tengah baya
Perasan pada wanita pada usia tengah baya
1. depresi
            Depresi biasanya melumpuhkan korbannya. Orang yang depresi mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dalam menjalani hidup yang normal.
2. Keadaan tanpa harapan
            Masa depan kelihatannya tidak lebih baik daripada masa lampau , atau keadaan sekarang yang sekarang kelihatan sangat mengerikan – perasaan tanpa harapan itu akan bertambah kuat.
Langkah-langkah menghadapi stres
1. Carilah penyebab depresi.
            Anda memerlukan teman bicara yang anda percayai  atau konselor pastoral atau konselor umum.
2. Kumpulkan semua informasi mengenai penyebabnya.
3. Eksperimkan perasaan anda.
            Pada tahap ini apa yang anda rasakan mengenai kehilangan ini bukan apa yang anda pikirkan, melainkan apa yang anda rasakan.
4. Ambilah keputusan yang perlu.
            Mengingatkan bahwa anda seorang pemenang yang akan membawa pada kesehatan, pertumbuhan, produktifitas, dan efektifitas. Keputusan apa yang akan membantu anda ke arah yang positif
5. Kembangkan suatu suasana saling mendukung dan mengasihi.
            Tempatkan diri anada pada suatu kelompok yang sangat mendukung
6. Carilah gagasan-gagasan yang memberi pengharapan.

            Anda perlu memperoleh pesan-pesan positif dan memberi harapan.
Memahammi menopause

Seorang Suami Menolong istrinya 
Cara seorang suami menolong istrinya melewati masa krisisnya yaitu :
1. Memahami krisis tengah baya,
     artinya memahami perasaannya. kebingungan yang dirasakan dan memahami apa yang dapat dilakukan.
2. Berilah ruang gerak kepadanya.
     Ia butuh waktu untuk menyendiri dan merenungkan kembalai.
3. Bangunkan citra dirinya.
     Pikirkan cara-cara positif seperti memberi pujian secara verbal, ucapan terima kaasih atas apa yang dilakukannya.
4. Berpenampilan menarik untuknya.
5. Dorong lah agar ia berkembang
    
Masalah – Masalah Pernikahan Tengah Baya
1. Asyik dengan proses hidup
     Mereka tidak membina hubungan, tetapi tengelam dengan urusannya sendiri.
2. Kurangnya komunikasi
     Suami istri tidak berbicara tentang perasaan mereka satu sama lain.
3. Kebutuhan pribaadi yang tidak terpenuhi
     Tidak terpenuhinya kebutuhan saat pacaran bisa mengakibatkan mereka tidak lagi saling mengasihi.
4. Kurangnya pertumbuhan pribadi
     Ketidak tumbuhnya hubungan mereka menimbulkan kebosanan/ kekosongan