Khotbah “
Belajar Memaafkan”
Kolose 3:5
– 17
Ada seorang
pendeta bertanya kepada salah satu jemaatnya”
Apakah Anda mengasihi semua jemaat di gereja
ini? “Oh, ya,” katanya, “Tuhan memerintahkan kita untuk saling
mengasihi. Saya mencintai umat Tuhan! ” Nah, kalau begitu, mengapa
Anda dan saudara itu tidak berbicara? "Dia? Dia menipu saya dalam suatu transaksi
bisnis, padahal dia menyebut
dirinya seorang Kristen!
Kembali Pak Pendeta bertanya kepada jemaat yang lain.
Mengapa anda tidak bersama dengan saudara itu lagi
bahkan saudara berusaha untuk menghindar!!, bukankah dia adalah teman ada sejak
kecil. Ahh dia itu tukang pengosip. Bapak tahu apa yang
dikatakan dibelakang saya. Pokoknya Tuhan tahu bahwa saya
sudah berusaha bersikap baik padanya, tetapi sekarang saya membatasi
untuk berbicara dengan orang seperti itu.
Itu yang sering terjadi di dalam jemaat Tuhan, dan tidak ada
usaha untuk menyelesaikan, tetapi bersikap munafik seperti tidak terjadi
apa-apa. Anda harus mnyelesaikan masalah anda. itu adalah satu-satunya pilihan.
Saat ini, banyak orang Kristen yang
terluka perasaannya, karena tidak pernah belajar mengampuni,,??? bagaimana Alkitab ajarkan.
Demikian juga Jemaat di
kolose, guru-guru palsu mempromosikan filsafat dan pengetahuan mereka, sehingga
menimbulkan kesombongan, perselisihan dan perpecahan.
Tema Kita, terambil dari ayat 13
Kol 3:13 Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Rasul Paulus memerintahkan untuk
mengampuni, seperti Tuhan mengampuni kita.
I. Rasul Paulus memerintahkan mengikuti
Pola Tuhan Yesus mengampui Kita.
- a. Jangan berhenti memaafkan (Matius 18:
21-22)
Mat. 18:21 Kemudian datanglah Petrus
dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai
tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku
berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan
sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Mat 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau
kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu."
II. Dasar Kita Belajar
memaafkan/ Mengampuni
1.
Kita Orang Pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya (ayat 12)
Kita
bukan manusia lama, akan tetapi mengenakan manusia baru
diperbaharui terus-menerus( ayat 10). Ciptaan baru yang lam sudah
berlalu (2Kor 5:17)
2.
Memiliki 5 karakter kebajikan yaitu: belas kasih; kemurahan; kerendahan hati; kelemahlembutan dan
kesabaran.
Ø Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak
Berbelas kasihan (Matius 18: 23-35).
·
Berhutang 10 ribu talenta= 9,6 triliunrupiah = 200.000
tahun upah
·
yang satu berhutang 100 dinar= 20 Juta saja
III. Mengenakan Kasih
Ayat 14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
- v Kasih tidak
bisa terjadi secara otomatis atau tanpa usaha dari orang pecaya.
- v Kasih bukan pilihan akan tetapi
sangat penting.”
- v Kasih juga menunjukkan “ Identitas
saudara dan alat komunkasi”
- v Kasih adalah rela berkorban dan ada keperdulian ( Ef 5:2)
- a. Mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan.
· Sehingga tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak mengampuni, jika belas kasih dan kemurahan ada dalam hati kita yang
didasari oleh Kasih Kristus maka pengampunan itu pasti mengalir dalam hidup
kita.
- b. Mengenakan Kasih yang menyempurnakan.
Ø Kasih dengan sempurna/
lengkap memenuhi apa yang Allah tuntut dari kita dalam hubungan.
Ø Karena dengan kasih
yang sempurna tidak lagi mempertimbangkan hak-hak kita, akan tetapi bagaiman
orang yang kita kasihi memperoleh kasih yang paling tertinggi.
Contoh Kasih yang sempurna,
- v Ketika Tuhan Yesus ada taman Getsemani,
Petrus memotong telinga salah seorang hamba imam besar bernama Malkhus (Yohanes 18:10). Tetapi Yesus menyuruh Petrus untuk
membuang pedangnya (Yoh. 18:11) dan ia menyentuh telinga Malkhus dan
menyembuhkan.
- v Ketika Yesus disalibkan ia berdoa untuk penyalibnya, "Bapa mengampuni mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan." (Lukas 23:34)
Biarlah Pagi hari ini kita boleh belajar, untuk bisa
memaafkan sesama kita, tidak perduli siapa yang salah atau siapa yang merasa
benar, akan tetapi kami mau belajar untuk bisa memaafkan siapapun mereka,
sehingga kita dipulihkan Tuhan.
Amin.