Serangan Tomcat dalam Alkitab
Serangan
serangga Tomcat pada manusia tercatat bukan hanya pada kehidupan
modern. Dalam sebuah artikel di jurnal kedokteran terkenal
The Lancet yang ditulis Thomas Wakley tahun 1823, diyakini serangan Tomcat atau yang disebut di jurnal itu sebagai
Paederus, merupakan satu dari 10 wabah besar dalam sejarah Mesir Kuno.
Wabah itu disebut
plague of boils (wabah borok).
Boils
atau mendidih dalam Bahasa Inggris merujuk pada rasa panas yang terjadi
di kulit penderitanya.
Dalam Al Kitab surat Exodus disebutkan Tuhan
memerintahkan Musa dan Harun mengambil kepingan-kepingan kayu dan
menyebarkannya ke tanah Mesir. Sontak, kepingan kayu itu berubah menjadi
serangga dan menyakiti para pengikut Firaun. Gejalanya, iritasi pada
kulit saat serangga itu bersentuhan dengan manusia. Rasa sakit terasa
berhari-hari.
Para akademisi kedokteran abad modern meyakini apa yang tercatat dalam Al Kitab ini berkaitan dengan serangga
Paederus atau
Rove Beetles.
Menurut
Medical and Veterinary Entomology (2009), dari 600 spesies
Paederus Beetle
ada 20 spesies yang berbahaya karena punya toksin menyakitkan jika
tersentuh kulit manusia. Serangga ini tidak memiliki sengat seperti
halnya lebah. Toksinnya keluar dari bagian belakang tubuhnya jika ia
terancam. Racun Tomcat ini tidak diproduksi sendiri oleh tubuh serangga
ini, melainkan oleh bakteri yang hidup di dalam tubuhnya.
Cairan toksin (racun) inilah yang mengakibatkan iritasi pada kulit jika
terjadi kontak langsung.
Jika terkena racun Tomcat, sebenarnyanya cukup
mudah penanganannya. Cukup siram dengan air mengalir dan basuh dengan
sabun antiseptik secepatnya begitu tersentuh kulit. Jika ada Tomcat
hinggap di kulit, cukup dihalau dengan jari secara lembut atau
meniupnya. Jangan sekali-kali menepuknya di kulit karena cairannya itu
yang mengandung racun.
Serangga
ini punya ketahanan luar biasa atas cuaca dan serangan predator.
Berbagai literatur kedokteran internasional bahkan mencatat serangan ini
dengan nama-nama lokal, misalnya
whiplash dermatitist,
spider lick, dan
Nairoby fly dermatitist.
Dia bisa hidup di gurun pasir, tempat lembab, padang rumput, bahkan perumahan penduduk berhimpitan dengan populasi manusia.
Nah,
perjumpaannya dengan populasi manusia inilah yang tercatat pernah
membuat ‘masalah’, seperti terjadi di Srilanka pada tahun 1997 yang
menyebabkan 124 orang harus dirawat di rumah sakit karena serangan
serangga ini (International Journal of Dermatology, volume 36,1997).
Di China bagian tengah pada tahun 2009, serangga jenis ini menyerang
para pekerja pabrik mainan mengakibatkan 268 orang juga harus
mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.
Di kawasan sub Sahara, serangga ini juga dilaporkan menyerang para
serdadu Amerika Serikat di Irak pada tahun 2009. Peristiwa ini tercatat
dalam
U.S. Army Medical Department Journal. Dalam serangan di Irak ini diketahui serangga Tomcat yang menyerang dari spesies
Paederus Ilsaedan
Paederus iliensis.(edy)
Sumber http://www.suarasurabaya.net/v06/kelanakota/?id=e09ba5055a72898167b2aff73b7220032012104558