Senin, 27 Agustus 2012

Bahan Kotbah : PEMELIHARAAN DITENGAH KESULITAN

DI BERKATI DI TENGAH KESULITAN
Fil 4 : 6
1 RAJA 17 :7-16
Teladan apa yang bisa kita ambil dari janda Sarfat ini :
1. Memiliki sifat belas kasih ( 10)
            Sekalipun ia sendiri perlu dikasihani tapi mampu memberikan kasih kepada orang asing mungkin jauh lebih gemuk dibanding dirinya sendiri.
Contoh : Mat 12 : 7  ( yg dikehendaki adalah belaskasih); Mat 14 :14 ( tergeraklah hati Yesus akn belas kasih terhdp orang banyak)
2. Belajar mempercayai Allah (12)
                 Janda sarfat belajar mempercayai Allahnya Elia, krn Elia terlihat sehat dlm pemeliharaan Allah, krn tdk kekurangan makan saat Israel dilanda kekeringan 3 tahun.
Contoh. Yermia 17 : 7 ( orang yg mengandalkan Tuhan ); 2 Tim 3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.
3. Hidup dalam ketaatan (15)
                 Elia sedang mengajarkan tentang sebuah ketaatan yg berakhir sebuah pemeliharaan Tuhan. hal baru saja dialami oleh Elia. Janda Sarfat mulai belajar sebuah ketaatan setelah mendengarkan Firman yg di dengar dari Elia.
Sebuah ketaatan membutuhkan sebuah pengorbanan ( Ayub;Daniel; Paulus ;)
4. Mujizat Terjadi ( diawali oleh sebuah ketaatan) (16)
                 Tepung dan minyak tidak habis sampai masa kesukaran berakhir. artinya Allah memelihara hambanya jika taat akan firmanNya.
                 jika kita kembali melihat tentang penciptaan sebelum manusia diciptakan Allah menyiapkan terlebih dahulu.

Minggu, 12 Agustus 2012

MENJADI MANUSIA BARU

Bahan Kotbah " Menjadi Manusia Baru "
Ibrani 12 : 14 - 17

Untuk menjadi manusia baru, harus meninggalkan kehidupan lama kita, dan mau berubah selama kita tidak mau atau engan untuk berubah maka sukar untuk menjadi manusia yang baru, karena sebuah perubahan itu harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu. Allah mau bertindak untuk mengubah hidup kita selama kita mau bekerja sama dalam arti mau berubah dan diubah Tuhan. 
Ada beberapa pokok  yang mampu mengerakkan Tuhan untuk mengubah hidup kita.
1. Berusaha Hidup Berdamai dengan Semua Orang.
Berusaha (yun.διωκω ) artinya mengejar / memburu, untuk bisa berdamai dengan semua orang baik itu musuh kita, jemaat atau di luar jemaat kita harus sungguh - sungguh berusaha untuk memperolehnya. Mengapa berdamai itu penting, karena ketika kita bisa berdamai dengan siapa saja akan membuat hati kita tenang dan akhirnya kita bisa berdoa (1 Ptrus 4 :7).Karena selama kita belum bisa berdamai dengan semua orang, maka hal itu akan menjadi kangker dalam hidup kita dan menjai pengalang berkat Tuhan turun dalam hidup kita.
2. Kejarlah Kekudusan.
Kekudusan (yun.αγιασμος hagiasmos) artinya keadaan kudus atau suci. Kita akan menjadi manusia yang baru jika kita berusaha untuk mengejarnya menjadi orang yang bebas dari dunia, artinya seluruh hidup kita hanya memikirkan hal-hal yang di atas bukan dunia ini, memang kita masih tinggal di dunia ini, akan tetapi yang menjadi prioritas hidup kita adalah Kerajaan Kristus, dan kita bisa mengalahkan dunia dengan iman kita ( 1 yoh. 5 :4). Bapa adalah kudus maka kita juga wajib hidup di dalam kekudusan. (Petrus 1 : 16).
3.  Menjaga Kasih Karunia. 
Menjaga (yun.επισκοπεω episkopeo) artinya menjaga, mengawasi,  atau memelihara. Kenapa kasih karunia perlu dijaga atau diawasi bahkan perlu dipelihara ? Kasih karunia itu sebuah pemberian ketika kita tidak bisa memelihara atau menjaganya maka kasih karunia yang Allah berikan itu akan diambil kembali oleh bapa dan diberikan kepada orang lain yang mampu menjaga dan memeliharanya, bahkan akan semakin ditambah - tambah.(Mrk 4 : 25). Dan dianggap penting supaya tidak timbul akar atau tunas  pahit (yun.πικρια pikria) kepahitan atau iri dengki atau sakit hati, karena yang memungkinkan kita sanggup melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita adalah kasih karunia itu, sebab kita adalah orang yang berbeda dengan dunia ini, kasih karunia Kristus inilah yang membuat kita bisa berbeda.
4. Nafsu Rendah / Menjual Kristus.
Nafsu rendak (yun.βεβηλος bebelos) artinya tidak beragama, tak suci dan fasik. Rasul Paulus menyamakan antara nafsu rendah dengan berbuat cabul. Orang kristen bisa menjual hak kesulungannya ketika didera masalah maka orang yang demikian daianggap orang yang tidak beragama, atau menukar Kristus dengan allah lain inilah ciri orang fasik, sekalipun dia orang kristen tetapi tidak perrnah mempercayai akan kekuasaan Allah yang punya langit dan bumi.Seperti Esau menukar hak kesulungannya dengan sepiring kacang merah sehingga akhirnya ia menyesal sekalipun dengan air mata tapi semua sudah tidak berguna lagi, oleh sebab itu perhatikan bagaimana hidup kita .
 
Kita akan menjadi manusia baru jika kita mau berubah sesuai yang dinginkan oleh Bapa, yaitu berusaha membina kerukunan dengan semua orang tanpa memandang siapa mereka, kemudia mulai hidup didalam kekudusan dan memelihara kasih karunia yang diberikan Bapa dalam hidup kita dan kita bagikan kepada orang lain serta menjadi orang mempercayai kebenaran Firman Allah yang ditulis dalam Alkitab.

 

Minggu, 05 Agustus 2012

ISRAEL SEBAGAI PERINGATAN

Bahan Kotbah : Israel sebagai peringatan
I Korintus 10 : 1-13

Pengalaman bisa menjadi peringatan bagi kita, banyak orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Tetapi di dalam keristenan pengalaman adalah sebuah peringatan, karena Allah tidak pernah melakukan sesuatu sama dengan kejadian yang pernah terjadi, karena Allah kita sangat kreatif.
Dan kita akan belajar dari pengalam bangsa Israel
1. Hak IstimewaTidak Menjamin Keberhasilan (1 - 4)
  • Bangsa Israel dilepaskan dari bangsa Mesir, Mesir adalah gambaran dari keduniawian, maka kitapun juga dilepaskan dari dosa keduniawian kita (1 Yoh. 2 : 16).
  • Israel dibaptis dengan awan dan laut merah. Kitapun juga dibaptis dalam Kristus.
  • Mereka makan dan minum Rohani. 
2. Permulaan yang baik tidak Menjamin Akhir yang Baik
  • Bangsa Israel mengalami mijizat setiap hari, tetapi gagal dalam ujian di padang gurun (5)
Apa Kegagalam mereka :
  •  Melakukan penyembahan berhala (Pasal 6) band. Kolose 3 : 5
  • Melakukan pencabulan (8)
  • Mencobai Tuhan (9)
  • Bersunggut-sunggut (10)
3. Allah Dapat Memampukan Kita (13) jika kita
  •  Menjauhi penyembahan berhala
  • Tidak bersekutu dengan roh jahat.
Peringatan bangsa Israel ini bisa menjadi peringat bagi kita bahwa sesuatu yang baik belum tentu berakhir yang mulia, karena dalam perjalanan hidup kita kadang mengalami penyimpangan iman, atau bahkan mengalami mendua hati yaitu : Allah dan mamon. itu yang meambuat kita tidak mengalami keberhasilan dalam membangun persekutuan dengan Allah, dan akhirnya kita tidak jauh beda dengan bangsa Israel yang gagal mencapai tujuan Allah.