Minggu, 12 Agustus 2012

MENJADI MANUSIA BARU

Bahan Kotbah " Menjadi Manusia Baru "
Ibrani 12 : 14 - 17

Untuk menjadi manusia baru, harus meninggalkan kehidupan lama kita, dan mau berubah selama kita tidak mau atau engan untuk berubah maka sukar untuk menjadi manusia yang baru, karena sebuah perubahan itu harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu. Allah mau bertindak untuk mengubah hidup kita selama kita mau bekerja sama dalam arti mau berubah dan diubah Tuhan. 
Ada beberapa pokok  yang mampu mengerakkan Tuhan untuk mengubah hidup kita.
1. Berusaha Hidup Berdamai dengan Semua Orang.
Berusaha (yun.διωκω ) artinya mengejar / memburu, untuk bisa berdamai dengan semua orang baik itu musuh kita, jemaat atau di luar jemaat kita harus sungguh - sungguh berusaha untuk memperolehnya. Mengapa berdamai itu penting, karena ketika kita bisa berdamai dengan siapa saja akan membuat hati kita tenang dan akhirnya kita bisa berdoa (1 Ptrus 4 :7).Karena selama kita belum bisa berdamai dengan semua orang, maka hal itu akan menjadi kangker dalam hidup kita dan menjai pengalang berkat Tuhan turun dalam hidup kita.
2. Kejarlah Kekudusan.
Kekudusan (yun.αγιασμος hagiasmos) artinya keadaan kudus atau suci. Kita akan menjadi manusia yang baru jika kita berusaha untuk mengejarnya menjadi orang yang bebas dari dunia, artinya seluruh hidup kita hanya memikirkan hal-hal yang di atas bukan dunia ini, memang kita masih tinggal di dunia ini, akan tetapi yang menjadi prioritas hidup kita adalah Kerajaan Kristus, dan kita bisa mengalahkan dunia dengan iman kita ( 1 yoh. 5 :4). Bapa adalah kudus maka kita juga wajib hidup di dalam kekudusan. (Petrus 1 : 16).
3.  Menjaga Kasih Karunia. 
Menjaga (yun.επισκοπεω episkopeo) artinya menjaga, mengawasi,  atau memelihara. Kenapa kasih karunia perlu dijaga atau diawasi bahkan perlu dipelihara ? Kasih karunia itu sebuah pemberian ketika kita tidak bisa memelihara atau menjaganya maka kasih karunia yang Allah berikan itu akan diambil kembali oleh bapa dan diberikan kepada orang lain yang mampu menjaga dan memeliharanya, bahkan akan semakin ditambah - tambah.(Mrk 4 : 25). Dan dianggap penting supaya tidak timbul akar atau tunas  pahit (yun.πικρια pikria) kepahitan atau iri dengki atau sakit hati, karena yang memungkinkan kita sanggup melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita adalah kasih karunia itu, sebab kita adalah orang yang berbeda dengan dunia ini, kasih karunia Kristus inilah yang membuat kita bisa berbeda.
4. Nafsu Rendah / Menjual Kristus.
Nafsu rendak (yun.βεβηλος bebelos) artinya tidak beragama, tak suci dan fasik. Rasul Paulus menyamakan antara nafsu rendah dengan berbuat cabul. Orang kristen bisa menjual hak kesulungannya ketika didera masalah maka orang yang demikian daianggap orang yang tidak beragama, atau menukar Kristus dengan allah lain inilah ciri orang fasik, sekalipun dia orang kristen tetapi tidak perrnah mempercayai akan kekuasaan Allah yang punya langit dan bumi.Seperti Esau menukar hak kesulungannya dengan sepiring kacang merah sehingga akhirnya ia menyesal sekalipun dengan air mata tapi semua sudah tidak berguna lagi, oleh sebab itu perhatikan bagaimana hidup kita .
 
Kita akan menjadi manusia baru jika kita mau berubah sesuai yang dinginkan oleh Bapa, yaitu berusaha membina kerukunan dengan semua orang tanpa memandang siapa mereka, kemudia mulai hidup didalam kekudusan dan memelihara kasih karunia yang diberikan Bapa dalam hidup kita dan kita bagikan kepada orang lain serta menjadi orang mempercayai kebenaran Firman Allah yang ditulis dalam Alkitab.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar