KERIGMA KEBENARAN
My Best Friends
Rabu, 16 Juli 2025
Senin, 16 Juni 2025
Menghadapi Perubahan Zaman dengan Iman yang Teguh
Khotbah "Menghadapi Perubahan Zaman dengan Iman yang Teguh"
Teks: 2
Timotius 3:1-5
Pendahuluan
Saudara-saudari
yang dikasihi Tuhan,
Kita hidup di zaman yang berubah sangat cepat. Perkembangan teknologi, gaya
hidup, bahkan nilai-nilai moral mengalami pergeseran. Di tengah perubahan ini,
firman Tuhan sudah terlebih dahulu memperingatkan kita melalui Rasul Paulus
dalam suratnya kepada Timotius: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar” (2 Timotius 3:1).
Pertanyaannya: Bagaimana orang
percaya harus menyikapi perubahan zaman ini?
I.
Tanda-Tanda Zaman yang Sukar (ayat 1-5)
Rasul
Paulus menyebutkan 18 ciri manusia di akhir zaman:
- Egois, hamba uang, sombong,
pemfitnah, pemberontak, tidak tahu berterima kasih,
dan sebagainya.
- Yang paling mencolok adalah:
“mereka beribadah, tetapi menyangkal kekuatannya” (ayat 5).
Aplikasi: Dunia semakin mengabaikan
Tuhan, bahkan banyak orang Kristen menjalani kekristenan secara formalitas —
ibadah tanpa transformasi. Kita dipanggil untuk sadar bahwa kesalehan sejati
ditandai oleh kehidupan yang berubah, bukan sekadar ritual.
II.
Tantangan bagi Orang Percaya
Perubahan
zaman membawa tantangan besar:
- Nilai-nilai Kristen dianggap
kuno.
- Tekanan untuk menyesuaikan
diri dengan dunia semakin kuat.
- Banyak orang menjadi
pencinta diri sendiri daripada pencinta Allah.
Contoh
kontekstual:
Kita lihat hari ini, media sosial mempromosikan narsisme; orang lebih suka
terlihat hebat daripada sungguh-sungguh menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.
Refleksi: Apakah kita ikut hanyut dalam
arus ini, atau tetap berdiri teguh di atas kebenaran?
III.
Respon yang Benar di Tengah Perubahan Zaman
1. Hidup Berakar dalam Firman Tuhan
- Firman adalah kompas moral
di tengah kekacauan moral dunia.
- (2 Tim. 3:16-17) – “Segala
tulisan... berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.”
2. Menjaga Relasi Pribadi dengan Tuhan
- Jangan hanya beragama, tapi
milikilah hubungan pribadi dengan Kristus.
- Doa, penyembahan, dan hidup
yang berbuah adalah bukti hubungan itu nyata.
3. Bersikap Tegas Terhadap Dosa
- “Jauhilah mereka itu!” (ayat
5b) — artinya, kita harus berani memisahkan diri dari gaya hidup yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Perubahan
zaman tidak bisa dihindari. Tetapi kita bisa memilih untuk tetap berdiri di
atas kebenaran. Dunia boleh berubah, tapi firman Tuhan tetap sama. Dalam
masa sukar, mari kita menjadi terang dan garam, menjadi pribadi yang bukan
hanya beribadah, tapi hidup dalam kuasa Allah yang nyata.
Jemaat yang Suam-Suam Kuku
Khotbah: "Jemaat yang Suam-Suam Kuku"
Teks:
Wahyu 3:15-16
"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan
tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku."
I. Pendahuluan
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan,
Hari ini kita akan merenungkan satu teguran keras dari Tuhan Yesus sendiri
kepada jemaat di Laodikia. Sebuah teguran yang tajam, tapi sangat relevan
dengan kehidupan iman kita hari ini. Kita akan berbicara tentang suatu
kondisi rohani yang berbahaya — suam-suam kuku.
Apa maksud
Tuhan saat berkata "Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku"? Dan
bagaimana kita bisa terhindar dari kondisi rohani ini?
II. Latar Belakang Jemaat
Laodikia
Laodikia
adalah kota
kaya dan makmur. Jemaat di sana hidup dalam kelimpahan materi, tetapi
Tuhan melihat kekeringan rohani yang serius. Mereka merasa cukup, tapi
sesungguhnya miskin di mata Tuhan.
Wahyu
3:17:
"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan
aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau
melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang."
Suatu
peringatan bahwa kesejahteraan
jasmani tidak selalu berarti sehat secara rohani.
III. Arti "Suam-Suam
Kuku"
Yesus
menggunakan istilah yang sangat menarik: "suam-suam kuku".
Laodikia secara geografis terletak di antara dua kota:
- Hierapolis dengan air panasnya (menyembuhkan),
- Kolose dengan air dinginnya (menyegarkan).
Laodikia
tidak punya sumber air sendiri. Air yang sampai ke kota itu menjadi suam-suam kuku — tidak berguna, tidak menyegarkan, dan tidak
menyembuhkan.
Jadi saat Tuhan menyebut
mereka suam-suam kuku, Dia sedang mengatakan:
- Imanmu tidak membawa
dampak.
- Hatimu tidak menyala bagi Tuhan, tapi juga tidak sepenuhnya menolak-Nya.
- Engkau hidup dalam kompromi dan kebekuan rohani.
IV. Ciri-Ciri Jemaat yang
Suam-Suam Kuku
1.
Tidak berkomitmen
sepenuh hati
Hanya beribadah sebagai rutinitas. Tidak ada api kasih mula-mula.
2.
Merasa cukup tanpa Tuhan
Mengandalkan kekayaan, karier, atau aktivitas gereja, tapi kehilangan hubungan
pribadi dengan Kristus.
3.
Tidak menghasilkan buah
rohani
Tidak ada pertobatan sejati, tidak ada semangat pelayanan, tidak ada kesaksian
hidup.
4. Lebih takut kehilangan kenyamanan daripada kehilangan
hadirat Tuhan.
V. Respons Tuhan: "Aku
akan memuntahkan engkau"
Ini adalah ungkapan
paling keras dari Yesus kepada jemaat mana pun dalam kitab Wahyu. Artinya:
- Tuhan tidak berkenan pada iman yang setengah
hati.
- Tuhan lebih menghargai kejujuran seorang pendosa
yang sadar diri daripada orang Kristen yang pura-pura rohani tapi dingin
hati.
VI. Panggilan untuk Bertobat
dan Dipulihkan
Tuhan Yesus
tidak meninggalkan mereka. Dia berkata:
Wahyu
3:19-20 (TB):
"Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah
hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok..."
Ada kasih di
balik teguran. Ada undangan untuk kembali.
VII.
Aplikasi untuk Kita Hari Ini
1.
Evaluasi api kasih mula-mula
kita. Apakah kita masih memiliki semangat
melayani, berdoa, memuji, dan membaca Firman?
2.
Jangan andalkan hal
duniawi sebagai tanda berkenan kepada Tuhan. Kekayaan, jabatan, atau kesuksesan bukan jaminan
kerohanian sehat.
3.
Bangun kembali hubungan
pribadi dengan Tuhan. Jadilah
orang Kristen yang "panas" — penuh gairah, menyala oleh Roh Kudus.
Mari kita
memilih untuk hidup dengan sepenuh hati bagi Tuhan. Jangan puas menjadi
Kristen biasa-biasa saja. Mari menjadi terang yang menyala, garam yang memberi
rasa, dan saksi yang hidup.
Rabu, 22 Februari 2023
Di Merdekakan untuk Melayani Gal 5:13
Di Merdekakan untuk Melayani
Gal 5:13
Gal 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Lumpur Isap, semakin saudara bergerah untuk membebaskan
diri, justru saudara semakin masuk ke dalam. Jangan panik dan diam menunggu
bantuan.
I. Dipanggil untuk merdeka/ Kebebasan.
Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat Galatia bahwa mereka
dipanggil Kristus sebagai orang yang dimerdekakan atau dibebaskan hukum Musa
(ritual gereja, liturgi gereja, segala macam perbuatan baik)
v
Masih banyak orang yang kurang percaya kalau
sudah dibebaskan!! Lihat Gal 3:1,3 orang Galatia yang bodoh siapa yang mempesona
kamu!!!, mengapa kamu mengawali dengan Roh tapi kengakhiri dengan daging.
Ada seorang mantan budak wanita. Sebagai mantan budak, ia tdak tahu
statusnya. Ia bertanya kepada mantan majikannya, dia mengatkan bahwa saya belum
bebas. ia juga bertanya kepada oang-orang disekitarnya, mengata bahwa ia juga
tidak tahu.
v
Masih banyak orang memiliki daftar aturan yang panjang agar mereka
menjadi orang yang kudus/ orang yang diselamatkan.
Mereka masih dibelenggu oleh aturan-aturan soal makanan,
minuman, hari sabat (Kol 2:16)
v
Ketika seseorang sudah dimerdekakan di dalam
Kristus ( Kol 2:20)
a) Ia dibebaskan prilaku keduniawian,
bukan sebaliknya memanjakan diri dengan cara-cara duniawi atau kegiatan –
kegiatan duniawi, sehingga memutarbalikkan Firman Allah dan melakukan perbuatan
kefasikan. .
seperti kejahatan dibalas dengan
kejahatan (Mat 5:44); Memberi supaya diberi
Gal
2:20 namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam
daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku.
b) Ia dibebaskan dari
prinsip-prinsip duniawi, dan belajar akan prinsip-prinsil Alkitab, seperti:
Memberi adalah kurang, tp Alkitab mengajarkan banyak memberi akan
berkelimpahan. (Ams 11:24-25)
II. Bukti dari Kemerdekaan yang Kristus berikan adalah Melayani seorang
akan yang lain.
Rasul Paulus memberitahukan
bahwa ketika seseorang dibebaskan dari semua hukum/ peraturan bukan
berarti dengan bebas melakukan pelanggaran
hukum untuk memuaskan kedagingan kita. Sebaliknya bukti kemerdekaan kita adalah
melayani sesama.
Mengapa Melayani sesama penting menjadi sesuatu yang penting
v
Untuk memenuhi hukum Kasih “ "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri!" (ayat 14)
v
Melayani sesama adalah Bukti
kita mengasihi Allah “ 1 Yoh 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku
mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
III. Prinsip dalam
melayani adalah Kasih
Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat
di Korintus, sekalipun seseorang memiliki semua bahasa manusia, bahasa
malaikat, memliki karunia, memiliki segala pengetahuan bahkan memiliki iman yang
sempurna jika tidak
memiliki kasih semua tidak berguna. (1 Kor 13:1-2).
Kasih berkaitan dengan:
v
kejujuran artinya melayani seharusnya dengan kejujuran dan keikhlasan
tidak dengan paksaan
v
berkaitan dengan keperdulian terhadap kesejahteraan orang lain.
v
Kasih juga berkaitan dengan pengorbanan, seperti
Orang Samaria yang baik hati.
v
Pelayanan tanpa kasih akan terjadi saling mengigit dan saling
membinasakan “ berprilaku seperti
hewan ( ayat 15)
DIPULIHKAN DAN DIMERDEKAKAN Lukas 19:1-10
DIPULIHKAN DAN DIMERDEKAKAN
Lukas
19:1-10
Seorang gadis kecil di Afrika
Selatan suatu hari datang ke misionaris dan membawa 46 sen, berkata, "Uang
ini milikmu." "Tidak," kata misionaris itu, "itu bukan
milikku." "Ya," bertahan si hitam kecil Gadis, “kamu harus
menerimanya. Pada ujian sekolah Anda memberi saya 46 sen sebagai hadiah untuk
menulis yang baik; tetapi tulisan itu bukan milikku, itu punya orang lain untuk
melakukannya untukku. Jadi di sini ada 46 sen. ”Dia telah membaca kisah Zakheus
dalam Lukas 19: 1- 48, dan“ pergi dan melakukan hal yang sama.
Karena itu, jelas ada godaan
untuk mengambil lebih dari semestinya, dan ada godaan untuk menindas.
Bagaimana
Pemulihan terjadi dalam Hidup Kita
I. Jangan biarkan karakter Saudara menjadi penghalang dalam pemulihan
Tuhan.
Karakter adalah
watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu
dengan individu lainnya. Karakter
Zakheus
I. PRIA dan pendek/ kerdil
a.
Kebangsaannya. Seorang
Yahudi.
b.
Posisi resminya. Kepala
pemungut cukai.
Pemungut cukai Romawi membayar begitu banyak kepada pemerintah untuk
mendapatkan hak istimewa mengumpulkan mereka; dan kemudian mengganti rugi
dirinya sendiri, dan mengambil kelebihan apa yang dia bisa, dari pajak yang dia
kumpulkan.
Alasan dibencinya para pemungut cukai
setidaknya ada tiga:
·
Ditariknya pajak dibenci oleh rakyat sebab memberatkan mereka.
·
Pemungut cukai menarik pajak untuk pemerintah Romawi yang dianggap musuh
oleh rakyat.
·
Cara yang digunakan para pemungut cukai sangat kejam dan tidak adil.
c. Kondisi keuangannya. Kaya.
Tuhan memanggil kita bukan atas dasar karakter kita, entah
saudara miskin, berdosa, dan terkecil,
itu bukan penghalang bagi Tuhan untuk mengubah saudara.
Apa yang harus dimenangkan
oleh Zakheus
1. Berani tampil
ditengah-tengah orang yang sangat membenci krn pekerjaannya
2. Menghilangkan kenyamanannya
sebagi org kaya
3. Menghilangkan martabat dan
kesopanan karena dia harus memanjat pohon, resiko ditertawai
Bagaimana dengan saudara ??? apa masih ada kerinduan untuk bertemua
dengan Tuhan Yesus ???
Banyak orang tidak berani
tampil karena resiko denga reputasinya...
Banyak orang tidak berani
tampil karena kehilangan kenyamanannya
dan martabatnya
II. Memenuhi Undangan
Tuhan dan Ijinkan Tuhan Tinggal dalam hidup saudara
Luk 19: Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke
atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu."
Kata “ Segeralah Turun” adalah
undangan Tuhan kepada Zakheus.
Sebenarnya’
Zakheus mencari Tuhan, atau Tuhan yang mencari Zakheus” ???
Sebenarnya Tuhan yang mencari
Zakheus,
Ada Roh yang
meliputi waktu dan ruang yang mencari jiwa manusia.
Akhirnya pencarian menjadi timbal balik - Kehadiran Ilahi dirasakan jauh, dan
jiwa mulai beralih ke sana. Kemudian ketika kita mulai mencari Tuhan, kita
menjadi sadar bahwa Tuhan sedang mencari kita.
Yoh 6:44
Tidak ada seorang pun yang
dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Bagaimana Respon Zakheus
1. Perintah ini mengejutkan
sekaligus tidak terduga,
Kristus tidak hanya tahu namanya,
tetapi juga sifatnya. Dia tahu tempat yang dia huni, dan apa
yang sedang dipikirkan.
2.
Zakheus, turunlah." kondisi orang berdosa membutuhkan ketergesaan; seperti
Tuhan menyelamatkanLot dan keluarganya, menuntut tergesa-gesa; lihat Yohanes
11:28
3.
Zakheus turun adan menerima Tuhan
artinya Zakheus bertobat dan dipenuhi sukacita
Lukas 19:5b "Zakheus,
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
Kenapa Tuhan berkata “ Aku harus” menumpang di
rumahmu’
1.
Selain untuk penyegaran untuk dirinya sendiri, dan murid-muridnya (Kejadian 18:
3-5; 19: 1-3) bicara tentang persembahan kita bagi Tuhan
2. untuk memberi tahu
keselamatan besar baginya ( ayat 9 “ Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan
kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham”
3.
Untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”( ayat 10)
Salah satunya adalah Zakheus; dan karena itu Kristus
memandangnya, dan memanggilnya dengan rahmatnya, dan menemukan dirinya sendiri.
Luk 15:4-7 seratus ekor domba hilang 1 ekor,maka
meninggalkan yang 99 ekor dan mencari yang sesat itu.
III. IV. Tanda-tanda Pemulihan
1. Menerima Kristus dan Ada Sukacita (
ayat 6 “Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita
2. Zakheus
"berdiri." Dia membuat,” Pengakuan
terbuka” yaitu:
· Bahwa
Ia berbuat bersalah
· Ia
berlaku tidak adil dengan memeras
Tetapi Zakheus berdiri dan
berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya
ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
3. Melakukan
kebajikan”
· Setengah
dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin
Sekarang Zakheus dulu hidup untuk dirinya sendiri; sekarang
dia akan hidup untuk
Tuhan.
Hukum Musa cuma sepersepuluh tapi Zakheus
setengah dari miliknya
· Jika
ada yang diperas akan diberikan 4X lipat
Im 6:1-6
Menganti seperlima menurut hukm Musa.
Kamis, 25 Agustus 2022
Bangkit Dari Kegagalan
Khotbah “ Bangkit Dari Kegagalan
Kitab Yunus
Kalau diidentifikasi dalam ayat 1 bahwa Yunus sebagai putra
Amittai, Yunus berasal dari sebuah kota bernama Gat-hefer, dekat Nazaret di daerah yang kemudian dikenal sebagai Galilea (2 Raja-raja
14:25). Yunus adalah salah satu dari sedikit nabi yang berasal dari
kerajaan utara Israel.
Tuhan menugaskannya ke ibu kota Asyur, Niniwe untuk menyampaikan pesan
Tuhan,
Kita akan melihat bagaimana Allah mendisiplin Yunus agar bangkit dari Kegagalannya akan panggilannya
dan mampu memahami belas kasihnya kepada bangsa lain.
I. Gagal terhadap panggilannya
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai,
demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar
itu, berserulah terhadap mereka, karena
kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN;
ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke
Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar
bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
4:2
Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah
kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu
melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih
dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal
karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
I. Yunus Gagal terhadap
Panggilannya
Mengapa Yunus lari Tarsis?
1.
Menjauh dari hadapan Tuhan ( 1:3,10), Mengapa?
v Artinya lari dari panggilan Tuhan
untuk pergi ke Niniwe
Ø Berarti membuang kesempatan untuk
orang Niniwe mendengarkan kebenaran
Ø Menghalangi keinginan Tuhan untuk
menyelamatkan Niniwe
2.
Yunus sudah memprediksikan bahwa Tuhan
pasti mengampuni. tahu karakter Allah yaitu pengasih dan penyayang, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia dan menyesal terhadap malapetaka yang akan ditimpakan
( Yunus 4:2) di dalam pengalaman Yunus (apa yg dilihat, didengar dan
disaksikan)
v Sehinggga Yunus tidak berharap Niniwe
bertobat, supaya malapetaka yang dirancang Tuhan bisa terjadi kepada Niniwe sbg
musuh Israel (Hos 9:3)
v Yunus ingin Allah menghukum Niniwe krn
kejahatannya” (1:2; 3:8)
Ø Tingkah laku yang jahat dan dari
kekerasan ( menguliti, memotong bahkan membakar hidup2, Ashurnasirpal II).
Jadi Kebencian Yunus melampaui
panggilannya ( 1:3)
Panggilan kita adalah jadi terang dan garam
dunia, jika kebencian; ketidakperdulian kita;
keegoisan kita melampaui ini maka kita tidak akan pernah bisa jadi
berkat.
II. Kebangkitan
Yunus
1. Disiplin Tuhan yang pertama ( 1: 4-17)
Berdasarkan
pengalaman hidupnya, Yunus tahu akan kebaikan dan belas kasih Allah bagi
bangsanya, akan tetapi belas kasih yang ditujukan bagi musuhnya, membuat Yunus
rela meninggalkan pelayanannya dan melarikan diri dari harapan Tuhan.
v Maka Allah mulai mendidik
dengan 4-5;
12;17
v
Angin
ribut dan Badai yang besar (1:4)
Apakah kita peka akan peringatan Tuhan?
v
Kapal
hampir hancur (1:4) (banyak
menganggap itu hal biasa????
Ada dampak
sekeliling kita: membuat para awak ketakutan, tp Yunus tdk perduli meskipun
tahu akan hal itu!!! (1:12)
v
Kemudian Yunus dilemparkan ke dalam laut, dan
badai berhenti mengamuk ( ayat 15)
v
tinggal
di perut ikan ( ayat 1:17) 3 hari 3 malam
v Yunus berdoa dan diselamatkan
Tuhan (2:9)
Ø Yunus bertobat ketika
berada dalam perut ikan,
Ø Yunus bersumpah bahwa
ia akan membayar apa yang di nazarkan, yaitu memenuhi
misi yang diberikan kepadanya, Lalu Tuhan berbicara kepada ikan, dan
ikan memuntahkan Yunus ke darat (1:9-10)
v
Yunus dipulihkan
Tuhan setelah bertobat dari ketidaktaatannya.(3:1-2)
Ø
Memberikan kembali
Tugas Misi ut menyampaikan FIRMAN ALLAH.
Ø
Setiap orang bisa
mengalami kegagalan, atau kesalahan akan tetapi selama diberi kesempatan ut
bertobat maka Tuhan akan memulihkan kembali.
Ø
Mungkin di antara
kita ada yang gagal menyelesaikan studynya.. atau gagal membina keluarganya;
atau gagal menyelesaikan tugasnya ... berdoa dan bertobat ijinkan Tuhan menolong sdr maka pemulihan pasti Tuhan
berikan.
Ø
Niniwe adalah pusat perdagangan yan terkenal
di jaman Yunus, memiliki gudang senjata, barak, perpustakaan dan kuil.
Keliling kota besar itu kira-kira 60 mil atau 3 hari perjalanan
Ø
Yunus mulai
ber khorbah tentang Niniwe akan ditunggangbalikan 40 hari lagi jika tdk
bertobat.
Ø
Mereka mendengarkan Firman
Allah yang seruan Yunus “
·
Perhatikan Orang
Niniwe percaya Allah dan mulai berpuasa dan mengenakan kain kabung ( 3: 5)
·
Pertobatan di mulai
dari kalangan yang rendah yaitu dari anak-anak sampai dewasa (3:5)
·
Kemudian diikuti
oleh Raja dan bangsawan (3:6-7) menyerukan puasa baik manusia maupun hewan.
Jadi akhirnya malapetaka yang
dirancangkan Tuhan tidak jadi dilakukan (3:10).
III.
Yunus Tidak Senang dengan Tuhan (4:1-11)
Baca Yunus 4:1-4
1. Yunus kesal karena orang Niniwe bertobat dan Allah
membuang murka-Nya.
2. Yunus marah dan berharap dia mati
3.
Yunus telah bertobat
dari keinginannya untuk melarikan diri dari panggilan Tuhan, Tapi Yunus tidak mengubah sikapnya
terhadap bangsa-bangsa lain.
Kembali Tuhan Mendisiplin
Yunus kedua kalinya 4:4-8; 9; 10-11
, spy memahami bahwa segala sesuatu ada dalam kendali-Nya - pohon jarak (6), ulat (7), angin timur yang
terik shg sinar matahari menyakiti kelapa Yunus (8) bahkan kehidupan itu
sendiri.
2.
Analogi
tentang Belas Kasih Allah dan Belas Kasih Yunus
4:9
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah
engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah
aku marah sampai mati."
4:10
Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau
tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang
tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. 4:11 Bagaimana
tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh
ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan
kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Kita kontraskan belas
kasih Yunus dan Allah.
1. Yunus memiliki belas kasihan pada tanaman;
Tuhan memiliki belas kasihan
pada orang-orang.
2.
Yunus memiliki belas
kasihan pada tanaman, di mana ia
tidak memiliki kontribusi apa-apa;
Tuhan memiliki
belas kasihan pada orang-orang, yang Dia ciptakan, dan yang telah dipersiapkan
untuk menerima janji Tuhan melalui keturunan Abraham.
3. Yunus memiliki belas kasihan sehubungan dengan kematian tanaman;
Tuhan memiliki
belas kasihan sehubungan dengan kutukan abadi manusia.
·
Yunus memiliki belas kasihan untuk tanaman yang
ada selama sehari (ayat 10).
·
Tetapi penghakiman manusia adalah untuk
selama-lamanya.
4. Yunus
memiliki belas kasihan pada
dirinya sendiri; Tuhan memiliki belas kasihan bagi orang lain.
·
“Kasih sayang” Yunus tidak benar-benar terpusat
pada tanaman itu, melainkan pada apa yang dilakukan tanaman itu untuknya.
·
Tanaman itu membuatnya sangat bersukacita ( ayat
6b).
Dan
akhirnya Yunus belajar melalui tanaman sederhana ini, bagaimana
Tuhan mengasihi semua bangsa di dalam kemahakuasaan-Nya, Allah bebas memutuskan
ke mana keselamatan dan kasih-Nya akan dicurahkan ( Yun 4:11)