Senin, 16 Juni 2025

Menghadapi Perubahan Zaman dengan Iman yang Teguh

 

Khotbah "Menghadapi Perubahan Zaman dengan Iman yang Teguh"

Teks: 2 Timotius 3:1-5

Pendahuluan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Kita hidup di zaman yang berubah sangat cepat. Perkembangan teknologi, gaya hidup, bahkan nilai-nilai moral mengalami pergeseran. Di tengah perubahan ini, firman Tuhan sudah terlebih dahulu memperingatkan kita melalui Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar” (2 Timotius 3:1).

Pertanyaannya: Bagaimana orang percaya harus menyikapi perubahan zaman ini?

I. Tanda-Tanda Zaman yang Sukar (ayat 1-5)

Rasul Paulus menyebutkan 18 ciri manusia di akhir zaman:

  • Egois, hamba uang, sombong, pemfitnah, pemberontak, tidak tahu berterima kasih, dan sebagainya.
  • Yang paling mencolok adalah: “mereka beribadah, tetapi menyangkal kekuatannya” (ayat 5).

Aplikasi: Dunia semakin mengabaikan Tuhan, bahkan banyak orang Kristen menjalani kekristenan secara formalitas — ibadah tanpa transformasi. Kita dipanggil untuk sadar bahwa kesalehan sejati ditandai oleh kehidupan yang berubah, bukan sekadar ritual.

II. Tantangan bagi Orang Percaya

Perubahan zaman membawa tantangan besar:

  • Nilai-nilai Kristen dianggap kuno.
  • Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan dunia semakin kuat.
  • Banyak orang menjadi pencinta diri sendiri daripada pencinta Allah.

Contoh kontekstual:
Kita lihat hari ini, media sosial mempromosikan narsisme; orang lebih suka terlihat hebat daripada sungguh-sungguh menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.

Refleksi: Apakah kita ikut hanyut dalam arus ini, atau tetap berdiri teguh di atas kebenaran?

III. Respon yang Benar di Tengah Perubahan Zaman

1. Hidup Berakar dalam Firman Tuhan

  • Firman adalah kompas moral di tengah kekacauan moral dunia.
  • (2 Tim. 3:16-17) – “Segala tulisan... berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.”

2. Menjaga Relasi Pribadi dengan Tuhan

  • Jangan hanya beragama, tapi milikilah hubungan pribadi dengan Kristus.
  • Doa, penyembahan, dan hidup yang berbuah adalah bukti hubungan itu nyata.

3. Bersikap Tegas Terhadap Dosa

  • “Jauhilah mereka itu!” (ayat 5b) — artinya, kita harus berani memisahkan diri dari gaya hidup yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Perubahan zaman tidak bisa dihindari. Tetapi kita bisa memilih untuk tetap berdiri di atas kebenaran. Dunia boleh berubah, tapi firman Tuhan tetap sama. Dalam masa sukar, mari kita menjadi terang dan garam, menjadi pribadi yang bukan hanya beribadah, tapi hidup dalam kuasa Allah yang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar