Khotbah "Menghadapi Perubahan Zaman dengan Iman yang Teguh"
Teks: 2
Timotius 3:1-5
Pendahuluan
Saudara-saudari
yang dikasihi Tuhan,
Kita hidup di zaman yang berubah sangat cepat. Perkembangan teknologi, gaya
hidup, bahkan nilai-nilai moral mengalami pergeseran. Di tengah perubahan ini,
firman Tuhan sudah terlebih dahulu memperingatkan kita melalui Rasul Paulus
dalam suratnya kepada Timotius: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar” (2 Timotius 3:1).
Pertanyaannya: Bagaimana orang
percaya harus menyikapi perubahan zaman ini?
I.
Tanda-Tanda Zaman yang Sukar (ayat 1-5)
Rasul
Paulus menyebutkan 18 ciri manusia di akhir zaman:
- Egois, hamba uang, sombong,
pemfitnah, pemberontak, tidak tahu berterima kasih,
dan sebagainya.
- Yang paling mencolok adalah:
“mereka beribadah, tetapi menyangkal kekuatannya” (ayat 5).
Aplikasi: Dunia semakin mengabaikan
Tuhan, bahkan banyak orang Kristen menjalani kekristenan secara formalitas —
ibadah tanpa transformasi. Kita dipanggil untuk sadar bahwa kesalehan sejati
ditandai oleh kehidupan yang berubah, bukan sekadar ritual.
II.
Tantangan bagi Orang Percaya
Perubahan
zaman membawa tantangan besar:
- Nilai-nilai Kristen dianggap
kuno.
- Tekanan untuk menyesuaikan
diri dengan dunia semakin kuat.
- Banyak orang menjadi
pencinta diri sendiri daripada pencinta Allah.
Contoh
kontekstual:
Kita lihat hari ini, media sosial mempromosikan narsisme; orang lebih suka
terlihat hebat daripada sungguh-sungguh menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.
Refleksi: Apakah kita ikut hanyut dalam
arus ini, atau tetap berdiri teguh di atas kebenaran?
III.
Respon yang Benar di Tengah Perubahan Zaman
1. Hidup Berakar dalam Firman Tuhan
- Firman adalah kompas moral
di tengah kekacauan moral dunia.
- (2 Tim. 3:16-17) – “Segala
tulisan... berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.”
2. Menjaga Relasi Pribadi dengan Tuhan
- Jangan hanya beragama, tapi
milikilah hubungan pribadi dengan Kristus.
- Doa, penyembahan, dan hidup
yang berbuah adalah bukti hubungan itu nyata.
3. Bersikap Tegas Terhadap Dosa
- “Jauhilah mereka itu!” (ayat
5b) — artinya, kita harus berani memisahkan diri dari gaya hidup yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Perubahan
zaman tidak bisa dihindari. Tetapi kita bisa memilih untuk tetap berdiri di
atas kebenaran. Dunia boleh berubah, tapi firman Tuhan tetap sama. Dalam
masa sukar, mari kita menjadi terang dan garam, menjadi pribadi yang bukan
hanya beribadah, tapi hidup dalam kuasa Allah yang nyata.